Pihak Puskesmas Tidak Meminjamkan Ambulan, Begini Alasannya
Belakangan sedang viral di medsos, video seorang bapak yang membopong jenazah anaknya. Menurut informasi yang beredar sang bapak terpaksa membawa jenazah anaknya dengan berjalan kaki lantaran pihak puskesmas menolak untuk mengantarnya dengan mobil ambulance.
Jenazah tersebut adalah jenazah anak bernama Husein berusia 8 tahun yang meninggal karena tenggelam di sungai Cisadane. Saat ditemukan, sebenarnya Husein masih bernafas. Dan oleh warga dilarikan ke puskesmas terdekat. Namun naas, nyawa Husein tidak terselamatkan lantaran terlalu banyak menelan air.
Dengan berusaha ikhlas dan tabah dengan kepergian anaknya, ayah Husein meminta bantuan ke pihak puskesmas untuk diantar ke rumah duka. Namun pihak puskesmas menolak permintaan tersebut dengan beralasan bahwa mobil ambulance hanya diperuntukan bagi orang sakit, tidak untuk mengangkut jenazah.
Mendapat tanggapan seperti itu sang ayah langsung membopong jenazah anaknya dengan berjalan kali. Sampai pada akhirnya ada pengendara mobil yang lewat dan memberikan tumpangan untuk mengantarkan sampai ke rumah duka.
Melihat berita tersebut viral di media sosial, banyak sekali komentar dari netizen terhadap perlakuan dari pihak puskesmas tersebut. Banyak yang menyalahkan atau mengecam pihak puskesmas tersebut. Lalu sebenarnya seperti apa sih SOP penggunaan mobil ambulance yang benar?
SOP Penggunaan Mobil Ambulance
Menyikapi peristiwa tersebut, kepala dinas kesehatan pemkot Tangerang meminta maaf kepada pihak korban, dan memberikan penjelasan mengenai hal ini.
Menurut Kadinkes kota Tangerang, ambulance memang hanya diperuntukan untuk membawa orang sakit dan harus selalu steril. Kalau digunakan untuk mengangkut jenazah, ditakutkan bakteri dari jenazah akan menyebar ke pasien sakit setelahnya dan membahayakan kesehatan pasien. Pemkot pun sebernarnya sudah menyediakan mobil khusus jenazah tersendiri.
Selain itu, desain dari mobil ambulance dan mobil jenazah berbeda. Dalam mobil ambulance terdapat banyak sekali perlengkapan alat medis untuk pertolongan orang sakit. Sedangkan dalam mobil jenazah hal tersebut tidak ada. Kalau pun terpaksanya menggunakan ambulance untuk mengangkut jenazah, harus mengeluarkan perlengkapan medis yang ada dalam mobil ampulance.
Mungkin dalam kasus seperti diatas, pihak puskesmas juga mempertimbangkan segi urgency nya juga. Ditakutkan saat digunakan mengantar jenazah, malah dibutuhkan untuk menolong orang yang masih hidup. Bukan berarti pihak puskesmas tidak perduli dengan keluarga jenazah.
Jadi kalau menurut saya pribadi sebaiknya pihak puskesmas juga harus bisa menjelaskan kepada keluarga korban tentang prosedur menggunaan ambulance. Dan mungkin akan lebih baik jika pihak puskesmas mau mencarikan mobil untuk keluarga jenazah. Karena dalam kasus seperti ini keluarga korban pasti tidak bisa berfikir tenang karena musibah yang baru dialami.
Bagaimana menurut pendapat anda? Tulis pendapat anda di komentar, dan mari kita menjadi netizen yang baik.